Upload, Download Mp3, Music, Video Gratis, Disini Deh Tempatnya ..

Kamis, 22 Oktober 2009

Ujian Masuk (UM) Sebagai Bisnis Kampus

Ujian Masuk Sebagai Bisnis Kampus

Kenapa sih perbedaan jalur masuk saja mesti diperdebatkan? Kenapa pula kita harus mempermasalahkan hal tersebut? Karena menurut saya hal tersebut tidak mencerminkan perbedaan kemampuan intelektual seseorang. Toh belum tentu, perbedaan jalur masuk tersebut mencerminkan perbedaan perolehan prestasi yang signifikan pula di kemudian hari. Lagian baik itu yang masuk lewat jalur SMPTN atau pun ujian saringan masuk, sama banyak orang-orang yang berkualitas dan berprestasi di waktu SMA-nya yang masuk lewat masing-masing jalur tersebut. Mungkin mereka juga masih akan tetap berprestasi di lingkungan kuliahnya kelak. Jadi kenapa mesti diperdebatkan?
Dalam hal ini pandangan dari masyarakat saja yang mesti di luruskan, anggapan bahwa orang-orang yang masuk lewat ujian saringan masuk, hanya karena banyak uang saja, tapi prestasinya mereka anggap sebenarnya nihil. Saya sangat tidak setuju terhadap pandangan tersebut. Kenapa demikian? Toh buktinya orang-orang yang masuk ujian saringan masuk juga banyak tuh orang-orang yang memang berprestasi di waktu SMA-nya yang tersaring duluan di ujian saringan masuk sebelum SMPTN di umumkan. Orang-orang yang masuk lewat jalur SMPTN juga tidak hanya karena mereka pintar, atau berprestasi lah, yang seperti dibayangkan kebanyakan. Tetap saja kita bisa sering menengok faktor keberuntungan dan hoki didalamnya. Bahkan bisa diukur juga banyak diantaranya orang-orang yang sangat jauh dari prestasi apalagi sampe bisa disebut intelektualnya tidak tinggi yang masih tetap lolos. Jika memang dia pintar, kemudian dia memiliki intelektual tinggi, kenapa di waktu SMA-nya nilai-nilainya jatuh, bahkan mungkin di bawah standar? Mau dibilang dia pura-pura bodoh di waktu itu?
Orang-orang bilang juga, ujian saringan masuk menutup peluang bagi orang-orang kecil dan tidak mampu yang berprestasi untuk bisa mengecap perkuliahan. Lah kok? Jika dibilang demikian, apakah fungsi dari beasiswa pendidikan? Jika memang orang tersebut benar-benar berprestasi, tentu bisa kan berkuliah disertai dengan beasiswa pendidikan. Bahkan sudah banyak pemerintah daerah sekarang yang membiayai putra daerahnya untuk mengecap pendidikan yang tinggi. Tentunya masih banyak pula bantuan-bantuan insentif lainnya dalam menopang dan menanggulangi hal-hal tersebut.
Kemudian ada anggapan bahwa ujian saringan masuk adalah penswastaan universitas-universitas negeri. Sebenarnya hal tersebut tidak pantas dan tidak layak untuk dikatakan jika memang pemerintah sendiri tidak sanggup dan mampu untuk membiayai keperluan, perawatan dan melengkapi fasilitas-fasilitas kampus-kampus tersebut. Tidak salah lah jika kampus-kampus tersebut berfikir, barangkali baik juga jika alokasi dana pendidikan dibiayai juga oleh sebagian masyarakat yang memang sudah mapan. Karena mungkin bagi sebagian dari mereka tidak merasa rugi juga untuk membiayai investasi bagi anak-anaknya. Toh mungkin bagi sebagian orang tua tersebut berfikir, itu semua demi masa depan anaknya juga kelak dan mereka juga barangkali memiliki harapan supaya anaknya bisa berkuliah di almamater pilihannya atau yang dipercayainya tersebut meski harus mengambil jalan ujian saringan masuk. Jadi pihak kampus pun tidak terlalu ambil pusing juga dengan keputusannya.
Barangkali Langkah yang diadakan kampus-kampus tersebut juga baik dengan mencanangkan suatu subsidi silang dalam operasional di dalam upaya kelangsungan pembelajarannya, dimana melalui ujian saringan masuk, setiap orang dapat merasakan fasilitas-fasilitas publik yang cukup berkualitas dengan pertukaran alokasi biaya. Jika diukur bisa jadi dana alokasi mahasiswa yang masuk lewat jalur ujian saringan masuk dirasakan pula oleh mahasiswa yang masuk lewat jalur SMPTN atau mungkin PMDK. Dengan perhitungan dana ujian saringan masuk yang berlebih tersebut dipakai untuk membeli fasilitas-fasilitas perkuliahan kampus, seperti pembangunan gedung, perawatan gedung, penyediaan fasilitas IT, perpustakaan dan berbagai fasilitas lainnya.
Ujian Saringan masuk ini juga adalah suatu bentuk protes atas ketidakpercayaan kampus-kampus pada pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. Dimana kampus-kampus tidak sepenuhnya percaya pada nilai ujian akhir nasional (UAN), oleh karenanya dilakukanlah ujian saringan masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN), dan kampus-kampus masih tidak percaya pada penyelenggaraannya sebelum mereka sendiri yang memantau dan menyelenggarakan. Selain itu ujian saringan masuk juga merupakan suatu bentuk kemandirian yang dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada info menarik, klik aja .... Biar kita sama-sama seneng deh ...